Teman saya asal medan ini sangat ingin mempunyai sterfikasi International di bidang Project management, lebih dari 8 tahun bekerjan di salah satu perusahaan pengolahan alumunium terbesar di Indonesia, spesifiknya bekerja di proyek-proyek pengembangan operation pabrik alumunium ini

Print Topic

Awal mula kenal dengan beliau melalui sobat kampus saya. Di awal kita ngobrol tentang persiapan beliau untuk ujian PMP yang hanya sisa 2 pekan lagi. Lalu saya berikan beberapa tips sehingga 2 pekan terakhir beliau ini fokus sekali melalukan latihan soal sampai-sampai banyak waktu dengan keluarga yang dikesampingkan.

Tibalah di hari ujian, mengikuti ujian dengan penuh ketegangan, karena baru pertama kali ujian dalam bahasa inggris dengan standard sterfikasi International, serta melatih endurance dan mental untuk menjawab semua 180 soal dalam waktu 230 menit atau 4 jam. Karena terlalu tegang dan pertama kali sehingga teman ini kebelet untuk ke belakang diwaktu sesi pertama sedang berlangsung, padahal peraturan PMP melarang orang untuk menjauh dari kamera ketika ujian sedang berlangsung, sehingga dengan tegas PMP langsung mengeluarkan teman kita dari system ujiannya dan dinyatakan gagal. Sempat sedih namun teman ini benar-benar tidak mau menyerah, langsung disaat itu juga mengajukan banding ke PMI untuk diberikan kesempatan ujian lagi, setelah memberikan alasan tepat 2 hari kemudian PMI menjawab permintaan teman ini dan diberikan kesempatan sekali lagi untuk ujian di satu bulan berikutnya.

Kemudian teman saya ini menceritakan masalahnya ke saya, lalu kami berdiskusi apa saja milestone yang harus ia kejar agar bulan depan bisa siap dan lulus PMP. Kita adakan beberapa pekan kelas bersama beserta dengan Mock Testnya, selama kita melakukan Mock Up Test, teman ini selalu urutan pertama atau kedua terakhir dari paling bawah. Jujur diwaktu itu saya merasa teman ini harus lebih digembleng lagi dengan serius agar ujian yang tinggal mengitung pekan itu membuat día siap untuk ujian PMP.

Berminggu-minggu kita lewati, tak terasa sudah melewati hari H ujian, teman saya tenyata lulus dan día sangat terharu dengan pencapaian ini, saya bisa merasakan kenapa día begitu terharu, ternyata banyak pengorbanan yang sudah ia lakukan semenjak bulan 3 bulan belakangan. Jika saya coba merincikan dari hasil sharing kami, seperti begadang untuk Latihan soal, membuat catatan pribadi semua materi dari Amer Ali, pergi dan pulang kerja dalam bus disambi dengan latihan soal, diakhir pekan tetap lanjut latihan soal. Ketika saya tanya jika ditotal sudah berapa soal yang dikerjakan, ia menjawab sudah lebih dari 1.500 soal tidak terasa sudah ia coba. Ternyata ini lah jurus-nya. Teman kita dari medan ini fokus ke latihan soal terus menerus diluar saya duga. Beliau sangat yakin dan konsisten dengan cara ini Insha Allah bisa lulus PMP. Alhamdulillah Allah mewujudkan impiannya.

Buat teman-teman semua yang sedang membaca pengalaman ini, semoga bisa kita ambil pembelajarannya. Walaupun hari ini kita berada diurutan terbawah, tapi tetaplah yakin dengan métode yang sudah disarankan oleh para mentor atau rekan kita yang sudah lulus lebih dulu dari kita. Jurus yang berulang dan konsisten itu lebih ampun dari pada banyak jurus namun tidak ada yang konsisten, sebenarnya tidak sulit jika melihat syaratnya, namun fakta nya 40-50% orang yang ikut ujian PMP gagal di 1st Attempt-nya, sungguh mengejutkan sebenarnya.